Kamis, 09 Agustus 2012

feminism movement

The Essence of Feminism

Masih ingat kan sama lagu sabda alam, yang liriknya "Wanita dijajah pria sejak dulu. dijadikan perhiasan sangkar madu". Nah, persis kayak lirik lagu itu, zaman dulu, kaum perempuan emang jadi korban penjajahan dan ngalamin banyak banget ketidakadilan. tokoh emansipasi perempuan kita, RA Kartini, yang hidupmya di akhir abad ke 19 ngerasain sendiri susahnya perempuan dapet haknya. Kartini, anak pejabat Jepara cuma bisa sekolah sampai SD. soalnya, habis itu harus dipingit sampai nikah nanti. nikahnya pun dijodohin. Dulu, perempuan emang punya peran minor di masyarakat. laki laki lebih dominan dan pegang kontrol terhadap perempuan, di keluarga maupun di dunia kerja. dari situ munjul gerakan pemberontakan dari perempuan untuk melawan sistem yang ada. gerakan tersebut dikenal dgn sebutan feminisme. inti dari gerakan tersebut sebenernya simpel. kaum perempuan pengen dapet hak yang sama dgn laki laki. isu yang diperjuangkan antara lain untuk pemakai KB, izin cuti tan tunjangan anak, persamaan pendapat dalam pemilu

Long Road Ahead
Gerakan feminisme pertama yang disebut first wave dimulai akhir abad 18 di negara barat, kayak perancis, inggris, dan us. waktu itu, perempuan nggak punya hak politik apapun. di US mereka ngadain demo besar besaran tahun 1913 dan baru dapet hak mereka tahun 1920

Di second wave perempaun mulai berjuang untuk kesamaan status sosial dan kultural. waktu itu, masyarakat udah membagi peran sosial sesuai gender. Sekarang, di third wave femisim, udah banyak perubahan yang dirasain perempaun. cewek udah dapet hak politik dan bisa kerja dimamapun yang dia mau. tahun 2011, perempuan maroko sukses bikin konstitusi mereka setuju membuat aturan untuk menjamin persamaan hak

tapi biarpun gitu, masih ada beberapa negara yg nggak adil sama perempuan. di Saudi Arabia, perempuan masih nggak boleh vote pemilu sampai tahun 2015. Mereka juga nggak boleh menyetir mobil. Di Iran, perempuan masih nggak boleh berpakaian bebas.Di China, Feng Jianmei, yang hamil 7 bulan dipaksa menandatangani kontrak aborsi sambil menutup matanya karena one-child policy yang diterapin disana. Makanya, biarpun udah menghasilkan banyak perubahan, perjuangan kaum feminis belum berakhir

The Extreme Action
Bukan hal yang aneh lagi kalau para feminis yang ngelakun hal ekstrim buat menyuarakan pendapatnya. Mulai dari pembakaran bra di tahun 1960 sampai terjadi di ukraina, para feminis nekat tampil topless di depan umum buat menentang prostitusi selama EURO 2012. Tapi, yang lebih bahaya adalah penyebaran ideologi femisim ekstrim dan radikal yang nyebarin paham anti - male dan victim ideologi. Penganut anti - male ini benci banget sama laki laki dan menganggap mereka adalah pihak yang merendahkan dan mengeksploitasi perempuan. 


source : #1 shelby know  #2 National Women's Law Center

Tidak ada komentar:

Posting Komentar